By Yudi Pramuko,only in Indonesia (Kamis, 20 Nopember 2008)
Klik : www.bukumilyarder.blogspot.com
Klik : www.yudipram.blogspot.com
“Kami, generasi baru ingin menatap masa depan dengan berani dan jujur, namun dengan kesadaran sejarah yang kuat!” Anis Matta, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ungkapan ini saya ambil dari acara Debat, semalam (19 Nopember 08) di TV One bertema iklan controversial PKS yang ditayangkan oleh stasiun TV.
Iklan itu sendiri, berdurasi 15 detik, mengajak agar kita memetik sejarah dari perjuangan orang-orang besar di masa lalu, seperti Soeharto, Soekarno, Soedirman, Hasjim Asy’ari, Ahmad Dahlan, Bung Tomo, Mohammad Natsir, Mohammad Hatta, dan lainnya.
Belajarlah dari sejarah! Itulah inti iklan itu.
Dalam bisnis informasi, anda tentu sepakat bila anda lebih dapat meyakinkan pembeli, jika anda memolek informasi anda dengan contoh-contoh.
Misalnya, uraian anda akan lebih hidup, menarik dibandingkan uraian kata-kata belaka. Kolonel Sanders, yang sudah renta, pensiun dari angkatan bersenjata di Amerika ternyata sangat gigih menjual racikan bumbu ayam gorengnya. Sampai ribuan kali, tawaran kerja samanya ditolak. Sampai akhirnya ia sukses mengembangan jaringan restoran cepat saji di masa hidupnya, Kentucky Fried Chicken (KFC).
Namun, di ujung senjanya, ia bagai kehilangan makna hidup. Milyaran rupiah bagaikan uang kertas koran bekas saja di tangannya.
Bisnis jaringan waralaba KFC yang dengan susah payah dikembangkan, akhirnya dia sendiri yang melepasnya kepada pihak lain. Kolonel Sanders, sang Raja Ayam KFC menjualnya seharga 1 (satu) juta dolar.
Orang banyak tidak tahu, Retoran KFC yang tersebar di seluruh dunia, bukanlah milik Kolonel Sanders!
Itulah sejarah. Hikmahnya, di dalam bisnis ternyata tidak yang abadi sebagaimana hidup itu sendiri bagaikan fatamorgana. Di kejauhan, di sebuah padang pasir yang panasnya mengepul-ngepul, disangka air. Begitu dikejar, para musafir yang kehausan itu tidak mendapatkan air. Rupanya air yang dirindukan oleh orang haus, hanyalah tipuan fatamorgana belaka!
Tidak belajar dari sejarah, itulah kekeliruan utama dan utama orang yang menerjuni bisnis di dunia maya! Disangkanya, bisnis itu mudah!
Disangkanya, setelah meraup milyaran rupiah ia berhasil merasakan puncak kebahagiaan hidup.
Menaklukkan kesulitan dalam bisnis adalah sebuah keindahan hidup!
Mulai saat ini anda hendaknya mulai rakus membaca buku sejarah. Lalu, memetik hikmah dari sana, guna melangkah ke masa depan dengan hati yakin, dan tidak gugup!
Al Quran itu sendiri, lebih dari 80 % berisi kisah perjuangan orang-orang besar dalam sejarah, di masa lalu. Nabi Muhammad SAW belajar dari kesuksesan dan kegagalan perjuangan orang besar di masa silam yang tidak pernah dijumpainya sama sekali seperti Ibrahim, Yusuf, Musa, Isa, Khidir, Nuh, Adam, Firaun, Qorun, Hammam, dan lainnya.
Meski berjarak jauh ratusan dan ribuan tahun dari pelaku serajarah, Nabi Muhammad Saw. selalu memetik hikmah dan pedoman dari tokoh masa lalu. Dengan cara itulah, Nabi Muhammad tidak kehilangan orientasi dan arah dalam melangkah.
Nabi Muhammad tidak pernah gugup menghadapi masa depan!
Pendeknya, Nabi Muhammad Saw, di dalam berbisnis dengan Allah Saw. (baca:berjuang) sepanjang hidupnya hingga berusia 63 tahun, memiliki kesadaran sejarah yang kuat!
Wallahu a’lam. Allah Maha Tahu.*
Ingin Kiat Praktis Dirikan Wirausaha Penerbitan Buku di Rumah dan Kiat Menulis Buku dengan Kecepatan Cahaya?
Klik : www.bukumilyarder.blogspot.com
Klik : www.yudipram.blogspot.com
Dapatkan Panduan CD 200 hal, 1 VCD "REVOLUSI RUMAH" tg KIAT DIRIKAN PENERBITAN BUKU DI RUMAH & KIAT MENULIS 24 BUKU DALAM 12 BULAN. Invst.Rp. 999.900. Diskon Rp. 800.000,- jk BAYAR tg. 1 s/d 15. Transfer tgl 16 s/d 31, investasi tetap Rp. 999.900,- Hub. 0813.1043.3010 Garansi :DIPANDU SECARA PRIBADI SAMPAI PUNYA PENERBITAN SENDIRI e mail Yuditobat61@gmail.com hp. 0813.1043.3010 TRANSFER : BANK SYARIAH MANDIRI CAB. CIPUTAT NOREK. 00400.607.30 klik: bukumilyarder.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar